BRIEFING RABU PAGI: MENELADANI MOHAMMAD HATTA UNTUK MENJADI APARATUR BERINTEGRITAS

Pada Rabu tanggal 26 November 2025, Pengadilan Agama Barabai kembali melaksanakan kegiatan rutin Briefing Rabu Pagi, sebuah forum yang bertujuan untuk menyegarkan semangat dan memperkuat komitmen aparatur Pengadilan Agama Barabai. Dalam sesi kali ini, Hakim yakni Ahmad Jumaidi, S.H., M.H., yang mendapat kesempatan menjadi narasumber utama, menyampaikan materi yang sangat mendasar namun krusial bagi dunia peradilan yaitu perbedaan antara bersikap jujur dan berintegritas.

Di awal arahannya, beliau memaparkan bahwa kita sering kali menyamakan jujur dan berintegritas, padahal kedua nilai tersebut memiliki cakupan makna yang berbeda. Secara sekilas memang mirip, namun ada perbedaan fundamental. Bersikap jujur adalah mengatakan kebenaran, sedangkan berintegritas adalah melakukan hal yang benar.

Beliau menekankan bahwa integritas adalah konsep yang berkaitan erat dengan citra diri dan konsistensi moral seseorang. Integritas menuntut kita untuk tetap melakukan hal yang benar, meskipun tidak ada satu pun orang yang mengawasi. Beliau berpesan agar seluruh jajaran Pengadilan Agama Barabai senantiasa menjunjung tinggi integritas dalam setiap aspek pekerjaan dengan bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tanpa kompromi.

Untuk memberikan inspirasi nyata, Ahmad Jumaidi, S.H., M.H., juga menyampaikan kisah keteladanan dari salah satu tokoh nasional yang terkenal dengan integritasnya, yaitu Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta. Kisah-kisah tentang kesederhanaan, penolakan terhadap fasilitas negara yang berlebihan, dan kejujurannya yang legendaris menjadi pengingat abadi bahwa integritas adalah mahkota bagi seorang pemimpin dan pelayan publik.

Briefing Rabu Pagi ini diharapkan tidak hanya memberikan penyegaran pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang kuat, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil oleh aparatur Pengadilan Agama Barabai selaras dengan prinsip-prinsip kejujuran dan integritas yang menjadi pilar utama dalam penegakan hukum.