DUKUNG PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK, HAKIM PENGADILAN AGAMA BARABAI BERI SOSIALISASI

DUKUNG PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK, HAKIM PENGADILAN AGAMA BARABAI BERI SOSIALISASI

Barabai (15-06-2023), Dalam rangka pencegahan meningkatkan angka perkawinan usia, Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah melalui Dinas Sosial, PPKB dan PPPA Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengadakan sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia anak yang dilaksanakan pada Kami 15 Juni 2023 bertempat di Aula Wisata Pagat Batu Benawa.

Pengadilan Agama Barabai menyambut baik dan turut mendukung program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah tersebut. Salah satunya adalah dengan terlibat langsung sebagai narasumber memberikan sosialisasi tentang Dispensasi Perkawinan Usia anak, yang dalam hal ini diwakili oleh YM. Rizal Arif Fitria, S.H., M.Ag., Hakim Pengadilan Agama Barabai.

Dilaksanakan pada pukul 11.30 WITA, kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah Ny. Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi, Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Hulu Sungai Tengah, ASN dari Dinas Sosial, PPKB dan PPPA, Anggota dari Forum Anak Daerah Prov. Kalimantan Selatan, serta para Siswa dan Siswi dari Sekolah Menengah Atas/Sederajat di Wilayah Kab. Hulu Sungai Tengah.

Membuka penyampaiannya dalam kesempatan tersebut Bapak Rizal Arif Fitria menjelaskan secara detil kepada seluruh peserta bahwa Pernikahan di Bawah Umur atau Pernikahan Dini itu bukanlah hal yang bisa dianggap enteng dan hal itu juga merupakan hal yang bisa dianggap tidak baik, baik bagi pihak laki-laki ataupun pihak perempuannya.

Lanjut, beliau juga menerangkan data-data terkait pernikahan anak usia dini di Indonesia, di Kalimantan Selatan bahkan data perkara pernikahan anak di bawah umur yang meminta dispensasi kawin di Pengadilan Agama Barabai.

Tidak hanya itu Bapak Hakim juga turut menjelaskan tentang bahaya, kekurangan serta mudarat yang akan timbul apabila adanya perkawinan dibawah umur, termasuk rentan terjadinya KDRT, munculnya ibu muda yang bekerja kasar sebagai pembantu rumah tangga atau semacamnya, timbulnya gangguan psikis pada anak dan banyak lagi.

Dengan adanya Sosialiasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak ini diharapkan peserta yang hadir dapat menyebarluaskan betapa pentingnya perkawinan pada usia yang sudah diatur oleh Hukum yaitu Umur 19 Tahun untuk laki-laki dan 19 tahun untuk perempuan.

Sebelum menutup penyampaian materinya, YM. Bapak Rizal Arif Fitria, S.H., M.Ag. juga turut menjawab pertanyaan-pertanyaan para siswa dan peserta sosialisasi terkait materi yang telah disampaikan sebelumnya.