KAJIAN ISLAM SORE KAMIS (KISMIS) PENGADILAN AGAMA BARABAI: TELADANI KONSISTENSI DAKWAH NABI NUH A.S.

Barabai, 13 November 2025 – Suasana penuh hikmah menyelimuti Pengadilan Agama Barabai dalam acara rutin Kajian Islam Sore Kamis (KISMIS). Dalam kesempatan kali ini menghadirkan tema yang mendalam, “Hikayat dari Kisah Nabi Nuh A.S.”, yang disampaikan langsung oleh Ibu Hakim, Wida Uliyana, S.H.
Ibu Wida Uliyana membuka kajian dengan membacakan Surah Al-‘Ankabut ayat 14-15
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًاۗ فَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ ۝١٤فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَصْحٰبَ السَّفِيْنَةِ وَجَعَلْنٰهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ۝١٥

Artinya:
“Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim. Maka, Kami selamatkan Nuh dan para penumpang bahtera serta Kami jadikannya sebagai pelajaran bagi alam semesta.”

Yang menjadi pengantar kuat untuk menggali pelajaran berharga dari kisah salah satu nabi ulul azmi, yakni Konsistensi dalam Berdakwah dan Ibadah kepada Allah.

Dalam ceramahnya, beliau secara khusus menghimbau seluruh jamaah yang hadir untuk meneladani sifat konsistensi dalam dakwah yang ditunjukkan oleh Nabi Nuh A.S. Beliau menekankan bahwa meskipun Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun dan hanya memiliki pengikut kurang dari 80 orang, beliau tidak pernah menyerah dan terus menyampaikan seruan tauhid.

Beliau juga turut menyoroti pentingnya menjaga hati agar senantiasa siap menerima hidayah dan petunjuk dari Allah SWT. Beliau mengingatkan bahwa hati adalah wadah keimanan, dan jika wadah tersebut kotor, maka petunjuk dan hidayah tidak akan bisa bersemayam di dalamnya.
Ibu Wida Uliyana kemudian merinci tiga hal utama yang dapat merusak hati dan menghalangi datangnya hidayah, yaitu:

1. Cinta Dunia yang berlebihan dan melalaikan akhirat.
2. Lalai dari mengingat Allah, baik melalui zikir maupun ibadah.
3. Terus-menerus bermaksiat tanpa ada penyesalan dan keinginan untuk bertaubat.

Sebagai penutup, Ibu Wida Uliyana kembali menyerukan agar jamaah terus menjaga hubungan harmonis dengan Allah SWT melalui beberapa amalan penting:

1. Terus mengingat Allah melalui ibadah dan zikrullah.
2. Meninggalkan segala bentuk maksiat dan perkara yang dilarang.
3. Berkumpul dengan orang-orang saleh (shalihin) yang dapat membawa kebaikan.
4. Senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Kajian KISMIS sore hari itu berakhir dengan pesan mendalam, mengingatkan jamaah Pengadilan Agama Barabai akan pentingnya kesabaran, konsistensi, dan kebersihan hati dalam menapaki jalan keimanan kepada Allah SWT.