KISMIS KAJIAN ISLAM SORE KAMIS: ISTIGFAR, UPAYA UNTUK MENGHAPUS DOSA

Setelah sholat Ashar berjamaah pada Kamis tanggal 21 Agustus 2025, seluruh aparatur Pengadilan Agama Barabai mengikuti kegiatan rutin Kajian Islam Sore Kamis atau KISMIS. Penceramah kali ini adalah Hakim, Bapak Ahmad Jumaidi, S.H., M.H., yang mengawali kajian kali ini dengan sebuah pertanyaan, yaitu apa yang seharusnya dilakukan ketika seorang hamba melakukan dosa?

Ketika seorang hamba menyadari dirinya telah melakukan dosa, ia dapat mengucapkan istigfar dan memohon ampun sebagai salah satu upaya untuk menghapus dosanya. Bapak Ahmad Jumaidi, S.H., M.H., membacakan Surah Nuh ayat 10 yang artinya “maka aku berkata kepada mereka mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun”. Ayat ini menceritakan tentang Nabi Nuh yang menyeru kaumnya agar memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa mereka yang telah menyembah berhala karena Allah SWT adalah Maha Pengampun dan menyukai orang yang meminta ampunan.

Lantas, bagaimana istigfar yang akan diterima oleh Allah SWT?

Memohon ampunan dari Allah SWT bukanlah hal yang sepele. Hamba yang berbuat dosa harus terlebih dahulu merasa bersalah dan mengakui dosa-dosanya. Bapak Ahmad Jumaidi, S.H., M.H., menyampaikan Surah Ali Imran ayat 31 yang artinya “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku. Maka niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang”. Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa salah satu upaya agar istigfar kita diterima adalah dengan mengikuti apa yang Nabi Muhammad SAW lakukan, yaitu beristigfar sebanyak 70 kali dalam sehari, atau dalam riwayat lain sebanyak 100 kali dalam sehari.