MEMBUKA AKSES KEADILAN DI KAKI PEGUNUNGAN MERATUS

 

MEMBUKA AKSES KEADILAN DI KAKI PEGUNUNGAN MERATUS

 

Barabai, 21 Pebruari 2022

Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang menjadi wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Barabai secara astronomis berada pada koordinat 2°36.5′S 115°18′E. Kabupaten berjarak 165 km dari Banjarmasin ini  berlokasi di sebelah utara Provinsi Kalimantan Selatan. Secara topografi, kabupaten ini terdiri atas tiga kawasan, yakni kawasan rawa, dataran rendah, dan wilayah pegunungan Meratus. Semua kawasan berada pada ketinggian yang berkisar dari 9,53 m dpl (Kecamatan Labuan Amas Utara), 25 m dpl (Kecamatan Barabai), 330 m dpl (Kecamatan Batang Alai Timur) dan 1.894 m dpl di Gunung Halau-halau (Gunung Besar dari Pegunungan Meratus) dengan kemiringan tanah berkisar antara 0–40°.

Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdiri dari 11 kecamatan, 8 kelurahan, dan 161 desa. Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 261.042  jiwa dengan luas wilayah 1.472,00 km² dan sebaran penduduk 170 jiwa/km². Dari 11 Kecamatan yang ada, terdapat setidaknya 5 Kecamatan yang sebagian besar wilayahnya persis berada di kaki pegunungan meratus, dengan akses jalan yang  turun naik di kawasan perbukitan, bahkan ada beberapa desa yang untuk mendatanginya harus ditempuh dengan jalan kaki selama berhari-hari. Kondisi inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab terkendalanya akses masyarakat untuk mengakses layanan pengadilan, terlebih lagi bagi masyarakat yang memang secara ekonomi termasuk golongan yang kurang mampu.

Mencermati fakta tersebut, maka Pengadilan Agama Barabai melakukan kegiatan-kegiatan yang selaras dengan semangat Mahkamah Agung untuk memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat pencari keadilan dengan program “Justice for all” dan “justice for the poor” dalam  bentuk layanan PTSP Keliling dan layanan pembebasan biaya perkara, dengan bersinergi bersama aparat Kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Sebagai contoh, Kegiatan PTSP  Keliling yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 21 Pebruari 2022, yang   bertempat di Kecamatan Hantakan, disambut antusias masyarakat setempat. Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang berkonsultasi dan mencari informasi terkait prosedur berperkara di Pengadilan, terutama hal-hal yang berkaitan dengan permohonan identitas hukum, baik Permohonan asal usul anak, pengesahan nikah, maupun dispensasi kawin. Selama kegiatan pelayanan yang berlangsung dari pukul 09.00 WITA hingga berakhir pukul 12.00 WITA, didaftarkan sejumlah 14 perkara permohonan pengesahan nikah yang sekaligus diberikan dengan layanan pembebasan biaya perkara (prodeo), mengingat seluruhnya diajukan oleh masyarakat yang kurang mampu.

Untuk memudahkan masyarakat mengakses proses persidangan, maka seluruh perkara yang terdaftar dalam layanan PTSP keliling ini akan disidangkan pula secara keliling di lokasi terdekat dengan para Pemohon, sehingga kesulitan mengakses gedung pengadilan serta kesulitan menghadirkan saksi ke persidangan tidak menjadi kendala masyarakat untuk mendapatkan keadilan (accses to justice).

PA Barabai “Justice for All”