MEMPERKUAT PERAN MEDIATOR, HAKIM PENGADILAN AGAMA BARABAI IKUTI BIMBINGAN TEKNIS STRATEGI PSIKOLOGIS UNTUK RESOLUSI KONFLIK

Hakim Pengadilan Agama Barabai pada hari Jumat tanggal 03 Oktober 2025 secara daring mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Kegiatan ini mengangkat tema Strategi Psikologis untuk Resolusi Konflik dan mengundang Koordinator Wilayah DKI Jakarta Ikatan Asesor SDM Aparatur, Bapak Cuk Dimas Sunandar, M.Psi., Psikolog sebagai narasumber.

Mediasi merupakan amanah Undang-Undang yang menjadi tugas dan tanggungjawab hakim. Proses mediasi bukan hanya untuk mencatat kesepakatan, tapi juga untuk merajut kembali kemanusiaan yang terpecah. Untuk itu, bimbingan teknis ini dinilai krusial untuk meningkatkan kapasitas hakim mediator dalam memediasi pihak berperkara.

Sesi awal dalam kegiatan bimbingan teknis ini adalah paparan tentang metode atau kiat-kiat mediasi dari lima mediator terbaik. Kiat-kiat tersebut diantaranya adalah menguasai permasalahan yang sedang dimediasi agar langkah-langkah mediasi terarah sehingga keberhasilan dapat tercapai, bersikap sabar, memberi dukungan psikologis, menyentuh sisi emosional dan menuntun pihak berperkara untuk berdamai karena perdamaian itu diatas segalanya.

Bapak Cuk Dimas Sunandar, M.Psi., Psikolog selaku narasumber menyatakan bahwa mediasi bukan sekedar proses hukum namun juga seni memahami manusia. Untuk itu, beliau menjelaskan beberapa pendekatan psikologis untuk mediator. Pertama adalah pendekatan empati, yaitu mendengarkan tanpa menghakimi sehingga para pihak dapat lebih terbuka dan merasa dihargai. Kedua adalah pendekatan komunikasi dengan bahasa yang netral dan tidak menyudutkan pihak tertentu. Ketiga adalah pendekatan CBT yaitu pendekatan psikologi yang menekankan hubungan antara pikiran, perasaan dan perilaku. Keempat adalah pendekatan manajemen emosi, kelima pendekatan kolaboratif, keenam pendekatan psikologi keluarga, dan ketujuh pendekatan pengelolaan diri bagi mediator.