MEWUJUDKAN PUTUSAN YANG MEMENUHI MORAL JUSTICE, LEGAL JUSTICE DAN SOSIAL JUSTICE, PENGADILAN AGAMA BARABAI IKUTI BIMTEK

MEWUJUDKAN PUTUSAN YANG MEMENUHI MORAL JUSTICE, LEGAL JUSTICE DAN SOSIAL JUSTICE, PENGADILAN AGAMA BARABAI IKUTI BIMTEK

Barabai (07-09-2023), melalui surat Plt. Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Nomor 2722/DjA.2/PP.00/8/2023, Pengadilan Agama Barabai turut mengikuti Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Tenaga Teknis di Lingkungan Peradilan Agama Secara Daring untuk Zona 5 yang dilaksanakan pada hari Kamis pukul 08.30 WIB.

Bertempat di Ruang Media Center Pengadilan Agama Barabai, Bimtek Peningkatan Kompetensi Tenaga Teknis tersebut diikuti oleh Wakil Ketua YM. Dr. H. Muhammad Najmi Fajri, S.H.I., M.H.I. bersama dengan para Hakim, Panitera, Panitera Muda, Jurusita serta tenaga teknis lainnya di Pengadilan Agama Barabai. Kegiatan ini terlaksana sebagai tindaklanjut atas Surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama nomor 2440/DjA.2/PP.00/4/2022 tanggal 22 April 2022 perihal Pemanggilan Peserta Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Tenaga Teknis di Lingkungan Peradilan Agama Berbasis Online Per Zona.

Membawa tema “Mewujudkan Putusan yang Memenuhi Moral Justice, Legal Justice dan Social Justice”, Bimtek kali ini diisi oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Dr. Abd. Hakim, M.H.I. sebagai narasumber. Diawali dengan sambutan dari Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Dr. H. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag. dan dipandu oleh Hakim Yustisial Ditjen Badan Peradilan Agama M. Natsir Asnawi, S.H.I., M.H.I. sebagai moderator.

Dalam penyampaiannya Dr. Abd. Hakim, M.H.I. menyampaikan Putusan Hakim Ideal harus mempertimbangkan beberapa aspek yang bersifat yuridis, filosofis dan sosiologis sehingga keadilan yang dicapai, diwujudkan, dan dipertanggungjawabkan dalam putusan hakim adalah keadilan yang berorientasi pada keadilan hukum (legal justice), keadilan moral (moral justice), dan keadilan masyarakat (social justice), sesuai pedoman perilaku hakim, kode etik hakim 2006.

Selain itu, beliau juga memberikan contoh implementasi keadilan dalam putusan berupa soal kasus yang jawabannya juga dijelaskan oleh beliau secara detail bagaimana putusan tersebut berorientasi pada legal justice, moral justice dan social justice serta hukum-hukum yang digunakan dalam putusan tersebut. “Undang-undang Hidup Ketika Di Tangan Pembuatnya, Nyawanya Berbagai Kepentingan, Ketika Diundangkan, Ia Mati Terbujur Kaku Tak Bernyawa, Hidup Lagi di Tangan Hakim Nyawanya Keadilan”. 

Selesai materi, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab bagi para peserta zoom yang ingin membahas terkait hal yang sudah dijelaskan oleh pemateri.