REMBUK STUNTING KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH 2024: MEMPERKUAT KOMITMEN PENURUNAN ANGKA STUNTING

REMBUK STUNTING KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH 2024: MEMPERKUAT KOMITMEN PENURUNAN ANGKA STUNTING

Barabai, 29 April 2024 – Ketua Pengadilan Agama Barabai Dr. Ahmad Saprudin S.Ag. M.H. hadiri acara rembuk stunting tingkat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bersama jajaran terkait hari ini menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2024 di Pendopo Pemda Hulu Sungai Tengah. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati HST, Forkopimda, SKPD terkait, Camat, Lurah/Kepala Desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan.

Rembuk Stunting ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan sinergi dari seluruh pihak dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Dalam acara ini, dilakukan penyampaian materi tentang stunting, analisis situasi stunting di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, serta pembahasan strategi dan rencana aksi untuk penurunan angka stunting. Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Drs. H. Mansyah Sabri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa stunting merupakan masalah serius yang harus dihadapi bersama. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah pendidikan, ekonomi, dan sosial. Oleh karena itu, perlu komitmen dan sinergi dari seluruh pihak untuk penanganannya.

Lebih lanjut, Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Hulu Sungai Tengah meskipun hal tersebut bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai. Diharapkan dengan adanya Rembuk Stunting ini, akan semakin memperkuat komitmen dan sinergi dari seluruh pihak dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Sehingga, anak-anak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, dan terhindar dari stunting.

Berikut beberapa poin penting dari Rembuk Stunting Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2024:

• Angka stunting di Kabupaten Hulu Sungai Tengah masih tergolong tinggi.
• Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah menargetkan penurunan angka stunting.
• Penurunan angka stunting membutuhkan komitmen dan sinergi dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, SKPD terkait, Camat, Lurah/Kepala Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan.
• Upaya penurunan angka stunting harus dilakukan secara terintegrasi dan konvergen, dengan melibatkan berbagai sektor terkait.
• Perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang stunting, termasuk tentang pencegahan dan penanganannya.

Mari bersama-sama kita dukung upaya penurunan angka stunting di Kabupaten HST, demi mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berprestasi.

(adij)