KISMIS PERDANA PASCA RAMADHAN, PANITERA BAWAKAN MATERI TENTANG INTEGRITAS DAN KEJUJURAN DALAM HIDUP

KISMIS PERDANA PASCA RAMADHAN, PANITERA BAWAKAN MATERI TENTANG INTEGRITAS DAN KEJUJURAN DALAM HIDUP

Barabai, 18 April 2024 -setelah berakhirnya bulan Ramadhan, Pengadilan Agama Barabai kembali gelar Kajian Islam Sore Kamis atau KISMIS yang dilaksanakan secara rutin pada hari Kamis setelah Sholat Ashar berjamaah yang menghadirkan pemateri-pemateri ulung dengan berbagai ilmu dan wawasan yang dibagikan kepada seluruh hadirin yang hadir pada kegiatan tersebut.

Pada kesempatan perdana ini, Kajian Islam Sore Kamis atau Kismis dibawakan oleh Panitera, Bapak H. Anshari Saleh, S.H.I. dengan dihadiri oleh para aparatur Pengadilan Agama Barabai di Ruang Media Center yang membawakan tema tentang Integritas dalam hidup.

Sebelum masuk kepada pembahasan, beliau turut mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445H dan semoga amalan yang kita kerjakan pada bulan Ramadhan dapat terus berlanjut dalam kegiatan keseharian kita walaupun sudah tidak pada bulan Ramadhan.

Memulai materi, beliau membawakan sebuah cerita tentang seorang pelajar yang sangat pintar yang menempuh pendidikannya ke luar negeri, ketika di luar negeri dan ingin menggunakan transportasi dia melihat bahwa ada kelemahan dari sarana transportasi tersebut yaitu tidak ada pengecekan apakah penggunanya membayar ataupun tidak, melihat kelemahan itu dia pun tidak pernah membayar dalam menggunakan transportasi umum.

Singkat cerita diapun lulus dengan predikat pujian dengan nilai yang sangat tinggi, berakhirnya pendidikan dia pun segera melamar pekerjaan di negara tersebut. Telah banyak perusahaan yang didatanginya namun tidak ada satu perusahaan pun yang menerima dia bekerja hingga dia kesal dan langsung mendatangi kantor ketenagakerjaan dan menanyakan kenapa dengan nilainya yang tinggi namun tidak ada perusahaan yang menerimanya. Hingga akhirnya dia terkejut karena ternyata perlakuannya selama ini yang tidak membayar transportasi umum terpantau dan menjadi titik hitam bagi dirinya karena hal yang tidak jujur tersebut.

Dari cerita tersebut maka hendaklah kita sebagai manusia selalu menjunjung tinggi kejujuran dan integritas kita dalam kehidupan kita sehari-hari, walaupun tidak ada yang melihat perbuatan kita maka ingatlah selalu ada Allah yang melihat segala perbuatan kita.