Seputar Peradilan

SYEKH MAULANA DAN KENDINYA

Kamis sore, 05 Januari 2023, setelah Sholat Ashar berjamaah di Ruang Sidang I, Sekretaris Pengadilan Agama Barabai yang mendapatkan giliran memberi ceramah pada kegiatan Kajian Islam Kamis Sore menceritakan tentang seorang syekh yang hidup dengan kesederhanaan, hanya memiliki gubuk kecil dan sebuah kendi. Beliau dijuluki Syekh Maulana Kendi karena tidak lepas dari kendinya yang kerap digunakan untuk minum bahkan wudhu. Suatu hari Syekh Maulana Kendi memerintahkan seorang muridnya untuk mendatangi guru besar, Syekh Sulaiman. Murid tersebut kemudian pergi  untuk menemui Syekh Maulana sesuai dengan perintah gurunya. Betapa terkejut sang murid ketika mengetahui Syekh Sulaiman memiliki rumah dan pakaian yang mewah, sangat berbeda dengan Syekh Maulana Kendi yang hanya memiliki gubuk kecil.

 

 

 

Setelah bertemu, Syekh Sulaiman berpesan kepada sang murid untuk menyampaikan kepada Syekh Maulana Kendi agar Syekh Maulana Kendi lebih zuhud. Keesokan harinya, sang murid pulang dan menyampaikan pesan tersebut kepada Syekh Maulana Kendi. Syekh Maulana Kendi menangis seraya memecahkan kendinya.

Syekh Sulaiman meskipun hidup bermewah-mewah, namun tidak sedikitpun masuk kedalam hatinya. Sedangkan Syekh Maulana Kendi meskipun hidup sangat sederhana namun teramat menyayangi dan takut kehilangan kendinya. Hal inilah yang membuat Syekh Sulaiman memerintahkan kepada Syekh Maulana Kendi agar lebih zuhud.  

Zuhud dapat diartikan sebagai upaya melupakan kehidupan dunia dan hanya mencintai Allah SWT. Lebih jelas, zuhud berarti meninggalkan kemewahan duniawi dan fokus pada kebahagiaan akhirat untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Meski begitu tidak berarti zuhud membenci harta dunia dan berusaha untuk hidup dalam kekurangan. Namun sikap zuhud berarti tidak terlena dengan kehidupan dunia salah satunya dengan tidak membeli hal-hal yang tidak perlu.